Proses Pengendalian Gulma Menggunakan Herbisida

Proses Pengendalian Gulma Menggunakan Herbisida. Selain hama dan peyakit pada tanaman budidaya yang menjadi penyebab terganggunya pertumbuhan dan  menurunnya hasil produksi adalah keberadaan gulma, yang lewat kompetisi pengambilan unsur hara. Gulma yang biasa di sebut orang jawa dengan nama suket adalah tumbuhan yang hidup pada hamparan tanah dan kehadirannya menjadi faktor pesaing bagi tanaman budidaya, selin itu juga tidak diinginkan pada lahan pertanian dengan alasan dapat menurunkan hasil panen yang bisa dicapai oleh tanaman (Wikipedia).

herbisida sistemik terbaik

Kehilangan hasil padi karena persaingan dengan gulma di tingkat petani mencapai 10-15%. Hal ini di sebabkan Karena terbatasnya tenaga kerja untuk menyiang, dalam proses mengendalikan gulma petani dan kini mulai beralih dari penyiangan secara manual ke pemakaian herbisida yang lebih modern. Selain itu penyebab petani lebih banyak memilih herbisida karena, penggunaan herbisida lebih ekonomis dan efektif mengendalikan gulma dibanding cara lain, terutama pada hamparan lahan yang luas. Tujuan pengendalian gulma yang dimaksudkan untuk menekan atau mengurangi populasi gulma, sehingga penurunan hasil pertanian secara ekonomis menjadi tidak berarti.

Dalam proses pengendalian gulma menggunakan herbisida, terdapat beberapa cara untuk mengendalikan gulma yaitu: secara kultur teknis kelebihannya akan lebih cepat menekan pertumbuhan gulma, secara mekanis lebih ekonomis, secara biologis lebih efektif, dan secara kimiawi menghemat tenaga kerja dan waktu. Rata - rata pengendalian gulma yang banyak dilakukan petani yaitu dengan cara kimiawi menggunakan herbisida, karena penggunaan herbisida memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan teknik pengendalian yang lain.

Baca Juga : Deskripsi Budidaya Jagung Manis (Zea Mays Sp.) Yang Potensial

Proses Dan Cara kerja herbisida
  • Herbisida kontak.
Jenis herbisida kontak hanya mampu membasmi gulma yang terkena semprotan saja atau pada bagian daun yang akti berfotosintesis. Keistimewaannya, dapat membasmi gulma secara cepat, dalam waktu 2-3 jam setelah disemprot gulma sudah layu dan 2-3 hari kemudian rumput akan mati. Kelemahannya, gulma akan tumbuh kembali secara cepat sekitar 2 minggu kemudian seperti jenis rumput berdaun sempit. Contoh herbisida kontak adalah Gramoxone 276 Sl dengan bahan aktif parakuat diklorida 276 g/ l.

Parakuat diklorida merupakan bahan aktif yang digunakan untuk mengendalikan gulma dengan cara kontak, proses penyerapannya melalui daun sehingga tidak mudah tercuci oleh air hujan. Senyawa ini mempengaruhi sistem fotosintesis dan mengubah aliran elektron pada Jaringan Tumbuhan Gulma, serta menghambat klorofil daun hingga terjadi klorosis. 
  • Herbisida Sistemik.
Proses cara kerjanya yaitu, herbisid yang di alirkan atau ditranslokasikan ke dalam jaringan tanaman gulma yang pertama kali terkontak dan mematikan jaringan sasarannya seperti daun, titik tumbuh, tunas sampai ke perakarannya. Keistimewaannya, dapat mematikan tunas - tunas yang ada dalam tanah, sehingga menghambat pertumbuhan gulma tersebut contohnya rumput teki, alang alang (imperata cylindrica), rumput lulangan (eleusine indica) dan rumput putihan. Contoh herbisida sistemik berbahan aktif Ipa glifosat 490 g/l adalah Bablas 490 sl.

Glifosat merupakan herbisida sistemik dan bereaksi lebih lambat dari pada herbisida organik. Prosesnya ditandai dengan menguningnya permukaan daun, hal ini merupakan tanda-tanda gejala pertama yang dapat dilihat secara visual terhadap kemampuan toksisitas herbisida. Cara kerja herbisida berbahan aktif Ipa Glifosat ini akan mempengaruhi sistem metabolisme asam nukleat dan pada sintesa protein dengan cara menghambat pembentukan ikatan asam amino. Satu minggu setelah penyemprotan, biasanya timbul efek warna coklat tua hingga satu bulan kemudian tergantung pada ketahanan gulma.

Proses pengendalian gulma menggunakan herbisida dan perbedaan herbisida glifosat dan paraquat,  herbisida glifosat dan Sulfosat merupakan herbisida sistemik yang mampu mengendalikan gulma berjenis daun lebar, berdaun sempit maupun rumput alang - alang. Daya bunuh (brantas) tiap herbisida dan cara pengendalian ditentukan berdasarkan kemampuannya menekan populasi dan Pertumbuhan Tanaman Penutup Tanah dan gulma, jenis rumput dan juga jenis herbisida memberikan pengaruh.

Macam-Macam Herbisida Menurut Penggunaannya

Macam-Macam Contoh Herbisida Selektif Glifosat Kontak Dan Sistemik Lengkap Pada Padi

Sebagai pestisida yang di gunakan untuk mengendalikan berbagai macan gulma, tentu saja para petani harus mengetahui lebih mendetail tentang macam jenis herbisida. Penggunaan herbisida menurut cara kerjanya dibagi menjadi 2 yaitu, bekerja secara sistemik dan secara kontak atau langsung. Sedangkan pemakaian aplikasi herbisida terhadap gulma dibagi menjadi 2 yaitu, herbisida pasca tumbuh (sebelum gulma tumbuh) dan herbisida pra tumbuh (setelah gulma tumbuh)

  • contoh herbisida berbahan aktif oksifluorfen yang sering di gunakan petani untuk mengendalikan biji gulma diantaranya,Goal 240 EC, Golma 240 EC.
  • contoh herbisida berbahan aktif Isopropilamina Glifosat, bersifat sistemik, merk dagangnya seperti Roundup 480 g/l, Glisat 480 g/l, Basmilang 480 g/l, Bionasa 480 g/l, Glibas 480 g/l, Konup 480 g/l.
  • Herbisida berbahan aktif Parakuat Diklorida yang bersifat membunuh gulma secara kontak pada bagian tanaman yang terkena langsung, contohnya Gramoxon 276 g/l, Bravoxone 276 g/l, Noxon 276 g/l.
  • Mesotrin + Atrozin merupakan bahan aktif yang bersifat sistemik untuk mengendalikan rumput pada tanaman jagung, contok merk dagangnya adalah Calaris 550 SC, dan hanya di khususkan pada tanaman jagung.
  • Bahan aktif Shalatop Butil, Penoksulam, Bispyribac-Sodium, juga merupakan herbisida sistemik yang di khususkan pada tanaman padi, dengan persyaratan umur tanaman padi antara 10-15 hari setelah tanam (HST) dan jumlah daunnya antara 3-4 helai daun, saat penyemprotan permukaan tanah harus dibuat macak-macak selama 2 hari.
  • Herbisida berbahan aktif tiobenkarb mersifat purna tumbuh untuk mengendalikan gulma pada tanaman padi, contoh merk dagangnya adalah Saturn-D 600 g/l

Demikian Pembahasan tentang "Proses Pengendalian Gulma Menggunakan Herbisida" semoga memberikan manfaat bagi kalian. Jika isi artikel ini ada yang kurang pas menurut kalian, mohon saran dan masukannya.

0 Response to "Proses Pengendalian Gulma Menggunakan Herbisida"

Posting Komentar