Panduan Budidaya padi Sawah Bagi Pemula Dengan Hasil Maksimal

Padi merupakan salah satu jenis tanaman pangan paling penting di Indonesia bahkan Dunia. Padi dalam bahasa latin disebut Oryza sativa L. adalah salah satu tanaman budidaya yang sangat vital di Indonesia. Meskipun produksi padi dunia pada urutan ketiga setelah jagung dan gandum, namun padi merupakan makanan pokok sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar masyarakat dunia. Di Indonesia padi menempati urutan pertama sebagai bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat. Namun sayangnya sampai saat ini produksi padi nasional belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat kita, dengan kata lain Indonesia belum mampu berswasembada padi, bahkan masih mengexsport dari beberapa negara. Sebagai negara agraris dengan lahan sawah yang luas, semestinya produksi padi di Indonesia melimpah. Minimal untuk kebutuhan didalam negeri. 

Kali ini kami akan membagikan artikel tentang budidaya padi sawah untuk meningkatkan hasil produksi gabah secara maksimal. Adapun tujuan kami adalah untuk meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan teknologi yang cocok untuk kondisi setempat yang dapat meningkatkan hasil gabah dan mutu beras serta menjaga kelestarian lingkungan. Hal-hal yang harus diketahui dan dipahami petani yaitu. Mengetahui dan memahami pemilihan benih, penyiapan persemaian, pengolahan tanah, cara semai. Dengan penerapan cara tanam padi sawah yang baik dan benar akan mendapatkan tanaman yang sehat, produktivitas yang tinggi dengan masukan biaya yang rendah. Tanaman yang sehat merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi agar produktivitas padi tinggi, untuk itu sejak awal tanaman padi harus di perlakukan sebaik mungkin agar air, hara dalam tanah yang tersedia dapat di manfaatkan semaksimal mungkin. Apa sajakan itu, mari ikuti penjelas kami dibawah ini.

Memilih Benih Padi Yang Baik Pertumbuhan Dan Tahan Terhadap Hama Penyakit.

Benih merupakan salah satu komponen teknologi yang penting dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani. Varietas unggul yang memiliki karakteristik sesuai dengan kondisi wilayah dan keinginan pasar dengan keunggulan seperti potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, sehat, tegar (vigor tinggi) dengan perakaran banyak, bibit lebih cepat tumbuh dan bibit tumbuh seragam. Cara memilih benih yang baik dimana benih direndam dalam larutan ZA 20 gr/liter air, kemudian benih yang mengambang/mengapung dibuang,  kita ambil benih yang tenggelam untuk dibudidayakan.

Proses Persemaian Bibit Padi.

• Buat bedengan dengan lebar 1,0 -1,2 m dan panjang disesuaikan dengan keperluan.
• Luas persemaian untuk 1 hektar lahan adalah 400m2 (4 % dari luas tanam), dan drainase harus baik.
• lahan untuk persemaian ini sebelumnya harus diolah terlebih dahulu, pengolahan lahan untuk persemaian ini dilakukan dengan cara pencangkulan hingga tanah menjadi lumpur dan tidak lagi terdapat bongkahan tanah.
• Lahan yang sudah halus lumpurnya ini kemudian dipetak-petak dan antara petak-petak tersebut dibuat parit untuk mempernudah pengaturan air.
• Tambahkan 2 kg bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, serbuk kayu dan sekam yang sudah melapuk/abu).
• Persemaian dilakukan 25 hari sebelum masa tanam, sebainya berdekatan dengan petakan sawah yang akan ditanami, hal ini ditujukan untuk mudah diangkut dan tetap segar ketika ditanam. 
• Kebutuhan benih 1 ha sebanyak 20 Kg.
• Rendam Benih selama 24 jam, dalam ember atau wadah lainnya untuk mempermudah berkecambah.
• Tebar Benih dipersemaian secara hati-hati dan merata, agar benih tidak saling bertumpukan.

Mengolah Lahan  Tanam Hingga Dapat Ditanami Padi Sawah

Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman. 

Pengolahan Lahan Tanah Persawahan Meliputi Beberapa Tahap Yaitu :

• Pembersihan.
• Pencangkulan.
• Pembajakan.

Penanaman Bibit Padi Kearea Persawahan (Tandur Pari).

Penanaman  bibit dianjurkan untuk ditanam semuda mungkin, yaitu saat umur 20 hari. Ciri bibit yang siap dipindah ialah berdaun 5-6 helai, tinggi 22-25 cm, batang bawah besar dan keras, bebas dari hama dan penyakit sehingga pertumbuhannya seragam. Bibit ditanam dengan cara dipindah dari bedengan persemaian ke petakan sawah, dengan cara bibit dicabut dari bedengan persemaian dengan menjaga agar bagian akarnya terbawa semua dan tidak rusak. Setelah itu bibit dikumpulkan dalam ikatan-ikatan lalu ditaruh disawah dengan sebagian akar terbenam ke air. Bibit ditanam 2-3 bibit per lubang tanam, dengan posisi tegak dan kedalaman tanam cukup 2 cm, karena jika kurang dari 2 cm bibit akan gampang hanyut. Jarak tanam padi model tegel biasanya 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 25 cm, model jajar legowo yang di terapkan yaitu 2 : 1 (40 x 20 x 10 cm) adalah cara tanam berselang seling 2 baris dan 1 bari kosong. Jarak antar baris tanaman yang dikosongkan di sebut satu unit.

Pemupukan Tanaman Padi Yang Baik Dan Benar.

Agar efektif dan efisien penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun padi dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD).

Cara menentukan waktu aplikasi pupuk N dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

• pertama adalah pemupukan di tetapkan berdasarkan pertumbuhan tanaman, antara lain fase pada saat anakan akif dan pembentukan malai dan saat primordia.
• kedua adalah berdasarkan nilai ketika tanaman 14 HST, kemudian secara periodik diulangi 7-10 hari sekali sampai diketahui nilai kritis saat pupuk N harus diaplikasikan.

Perawatan Dan Pemeliharaan Padi Sawah Dari Gangguan OPT Atau HPT.

Perawatan dan pemeliharaan tanaman sangat penting dalam pelaksanaan budidaya padi sawah, yang sering dilakukan oleh para petani adalah penyiangan (pengendalian gulma). Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang hidup bersama tanaman yang dibudidayakan dan sangat, gulma dapat menjadi tanaman inang beberapa hama dan penyebab penyakit, gulma merupakan pesaing untuk unsur hara air, tempat dan sinar matahari. Penyiangan gulma dilakukan 2 tahap, dimana tahap pertama penyiangan dilakukan pada saat umur tanaman kurang lebih 15 hari dan tahap kedua pada saat umur tanaman berumur 30-35 hari. 

Panen Dan Pasca Panen Padi.

Setelah sekian lamanya menunggu, kini saatnya pada tahan pemanenan yang menjadi harapan dan doa para petani adalah mendapatkan hasil panen yang baik serta melimpah. Pemanenan padi tidak akan menguntungkan dan memuaskan jika prosesnya dilakukan dengan cara yang kurang benar dan pada umur panen yang tidak tepat. Cara panen yang tidak baik akan menurunkan kehilangan hasil secara kuantitatif, sedang saat panen yang tepat akan menentukan kualitas gabah dan beras. Panen harus dilakukan bila bulir padi sudah cukup dianggap masak. Panen yang kurang tepat dapat menurunkan kualitas dari gabah maupun beras.

Setelah dilakukan pemanenen segera dilakukan pengumpulan ke suatu tempat yang dekat dengan alat perontokan. Ditempat pengumpulan diberi alas dengan menggunakan terpal dengan tujuan untuk menekan kehilangan hasil. Perontokan padi merupakan tahapan pasca panen padi setelah pemotongan atau memanen. 

Demikian artikel yang  dapat kami bagikan kepada pengunjung INFOTANI, semoga artikel ini bisa memberi sebuah manfaat kususnya bagi kami, dan umumnya untuk para pembaca yang baik.

Terima kasih telah berkunjung.